BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 20 Oktober 2009

KUALITAS AIR SUNGAI DAN SITU DI DKI JAKARTA


KUALITAS AIR SUNGAI DAN SITU DI DKI JAKARTA

DKI Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan beberapa sungai kecil serta 40 situ tersebar di 5 wilayah kota yang sangat potensial sebagai air permukaan untuk menunjang kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan penduduk DKI yang pesat dan perkembangan pemanfaatannya, ada kecenderungan terjadinya perubahan pada kondisi dan kualitas air sungai dan situ di DKI Jakarta. Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan sungai dan situ. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Pendugaan pencemaran perairan dapat dilakukan dengan melihat pengaruh polutan terhadap kehidupan organisme perairan dan lingkungannya. Unit penduga adanya pencemar tersebut diklasifikasikan dalam parameter fisika, kimia dan biologi. Dalam menetapkan kualitas air, parameter-parameter tersebut sebaiknya tidak berdiri sendiri tapi dapat ditrasformasikan dalam suatu nilai tunggal yang mewakili disebut sebagai Indeks Kualitas Air. Hasil perhitungan terhadap nilai IKA menunjukkan bahwa 83 % sungai dan 79 % situ yang ada di DKI Jakarta ada dalam kategori buruk. Hal ini disebabkan tidak terpeliharanya sungai dan situ dengan baik, kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah dalam upaya memelihara sungai dan situ. Water Quality of Rivers and Ponds on DKI Jakarta. Thirteen big rivers, some small rivers, and 40 ponds spread over districts at Jakarta city are potential to support human being life. As the population is growing and the usage of stream water is increasing, the condition and quality of rivers and ponds are changing. Crowd housing can affect rivers and ponds pollution, as the people awareness about clean and healthy environment is less. Stream water pollution assessment can be done by counting the effect of pollutant to life of stream water organisms. This assessment unit could be classified into physics, chemical, and biological parameter. To know the water quality, those parameters are transformed into one single value, that is Water Quality Index. The calculation result of Water Quality Index value shows that 83 % of rivers and 79 % of ponds are bad. This condition is caused by less people and government awareness to maintain rivers and ponds.
Keywords: rivers and ponds pollution, water quality index
Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak
1. Pendahuluan
dimanfaatkan untuk keperluan manusia seperti tempat
penampungan air, alat transportasi, mengairi sawah dan
Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai
keperluan peternakan, keperluan industri, perumahan,
fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan
sebagai daerah tangkapan air, pengendali banjir,
mahluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar dalam
ketersediaan air, irigasi, tempat memelihara ikan dan
pembangunan. Dengan perannya yang sangat penting,
juga sebagai tempat rekreasi. Sebagai tempat
air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
penampungan air maka sungai dan situ mempunyai
kondisi/komponen lainnya. Pemanfaatan air untuk
kapasitas tertentu dan ini dapat berubah karena aktivitas
menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak
alami maupun antropogenik. Sebagai contoh
dibarengi dengan tindakan bijaksana dalam
pencemaran sungai dan situ dapat berasal dari (1)
pengelolaannya akan mengakibatkan kerusakan pada
tingginya kandungan sedimen yang berasal dari erosi,
sumberdaya air.
kegiatan pertanian, penambangan, konstruksi,
pembukaan lahan dan aktivitas lainnya; (2) limbah
hidup) dan biotik (biota hidup). Kedua komponen itu
organik dari manusia, hewan dan tanaman (3) kecepatan
saling berinteraksi melalui arus energi dan daur hara
pertambahan senyawa kimia yang berasal dari aktivitas
(untrien). Resultan interaksi dari kedua komponen itu
industri yang membuang limbahnya ke perairan. Ketiga
berupa kualitas air. Apabila interaksinya berubah atau
hal tersebut merupakan dampak dari meningkatnya
terganggu, maka kualitas air dari lingkungan perairan
populasi manusia, kemiskinan dan industrialisasi.
itu berubah pula. Sehingga aktivitas manusia akan
Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna,
mempengaruhi lingkungan air permukaan.
hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya
tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan
DKI Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan beberapa
menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk
sungai kecil serta 40 situ tersebar di 5 wilayah kota yang
menjaga kualitas air agar tetap pada kondisi alamiahnya,
sangat potensial sebagai air permukaan untuk
perlu dilakukan pengelolaan dan pengendalian
menunjang kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan
pencemaran air secara bijaksana.
penduduk DKI yang pesat dan perkembangan
pemanfaatannya, ada kecenderungan terjadinya
Berdasarkan pemanfaatannya, sungai dan situ di DKI
perubahan pada kondisi dan kualitas air sungai dan situ
digunakan untuk keperluan rumah tangga, usaha
di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
perikanan, pertanian, peternakan, industri, pelayaran
memberikan gambaran pada saat terkini mengenai
rekreasi, pembangkit listrik, penampung air serta di
kualitas air sungai dan situ yang ada di DKI Jakarta
beberapa tempat digunakan sebagai tempat pembuangan
serta upaya pengendalian pencemaran air yang mungkin
sampah rumah tangga dan industri. Secara langsung
dapat dilakukan.
maupun tidak langsung sungai mempunyai fungsi ganda
yaitu untuk keperluan hidup dan sebagai tempat
pembuangan bahan-bahan sisa. Mekanisme perubahan 2. Metode Penelitian
kualitas air sungai dan situ seperti pada Gambar 1.
Di Jakarta terdapat 13 sistem aliran sungai yang
Jenis dan bobot dampak pembangunan terhadap digunakan untuk berbagai keperluan seperti air baku air
lingkunan perairan selain dipengaruhi oleh kondisi alam minum, perikanan dan pertanian serta usaha perkotaan
(seperti topografi, geologi, fisiografi, klimatologi dan lainnya. Sungai-sungai tersebut mengalir ke Teluk
hidrografi) ditentukan pula oleh jenis dan macam Jakarta melalui 10 muara. Lokasi pemantauan kualitas
kegiatan, teknologi yang digunakan, keanekaragaman air seperti terlihat pada Gambar 2. Sedangkan gambaran
kegiatan, intensitas dan kepadatan kegiatan dan laju kualitas air sungai di DKI Jakarta seperti terlihat pada
perubahan yang terjadi di suatu daerah aliran sungai Tabel 1.
dimana perairan itu berasal atau berada. Lingkungan
perairan terdiri dari komponen abiotik (komponen tidak
Gambar 1. Siklus dan Interaksi Pemanfaatan Air Sungai dan Situ
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 13-19 15
Tabel 1. Peruntukan Air Sungai dan Nilai IKA Air Sungai Di DKI Jakarta
No. Nama Sungai Peruntukan Sungai Nilai IKA*) Keterangan
1 S. Ciliwung Air Baku Air Minum 54.99 Sedang
2 S. Kali Baru Air Baku Air Minum 56.11 Buruk
3 S. Krukut Air Baku Air Minum 56.54 Sedang
4 S. Tarum Barat Air Baku Air Minum 59.30 Sedang
5 S. Angke Perikanan 52.01 Sedang
6 S. Pesanggrahan Perikanan 54.47 Sedang
7 S. Mookevart Perikanan 45.17 Buruk
8 S. Grogol Perikanan 44.49 Buruk
9 S. Sepak Perikanan 37.37 Buruk
10 S. Cipinang Pertanian/Usaha Perkotaan 35.27 Buruk
11 S. Sunter Pertanian/Usaha Perkotaan 37.03 Buruk
12 S. Angke Pertanian/Usaha Perkotaan 29.22 Buruk
13 S. Mookevart Pertanian/Usaha Perkotaan 33.86 Buruk
14 S. Cengkareng Drain Pertanian/Usaha Perkotaan 37.10 Buruk
15 S. Grogol Pertanian/Usaha Perkotaan 30.86 Buruk
16 S. Cideng Pertanian/Usaha Perkotaan 27.07 Buruk
17 S. Kalibaru Timur Pertanian/Usaha Perkotaan 29.52 Buruk
18 S. Cakung Pertanian/Usaha Perkotaan 29.90 Buruk
19 S. Buaran Pertanian/Usaha Perkotaan 33.24 Buruk
20 S. Jati Keramat Pertanian/Usaha Perkotaan 38.17 Buruk
21 S. Cakung Drain Pertanian/Usaha Perkotaan 33.91 Buruk
22 S. Cakung Pertanian/Usaha Perkotaan 37.10 Buruk
23 S. Petukangan Pertanian/Usaha Perkotaan 26.98 Buruk
24 S. Kamal Pertanian/Usaha Perkotaan 38.71 Buruk
25 S. Sekretaris Pertanian/Usaha Perkotaan 36.52 Buruk
26 S. Sunter Pertanian/Usaha Perkotaan 30.90 Buruk
27 Kali Blencong Pertanian/Usaha Perkotaan 32.17 Buruk
28 S. Kali Bekasi Tengah Pertanian/Usaha Perkotaan 29.86 Buruk
29 S. Buaran (Blk PIK) Pertanian/Usaha Perkotaan 30.21 Buruk
Gambar 2. Lokasi Pemantauan Kualitas Air Sungai di DKI Jakarta
16 MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 13-19
dengan satu perairan lainnya atau kualitas perairan dari
Situ di DKI Jakarta berjumlah 40 buah dimana di
waktu ke waktu.
Jakarta Selatan terdapat 7 situ dengan luas 66,5 Ha,
Jakarta Pusat 3 situ dengan luas 7,4 Ha, Jakarta Utara 12
Berdasar pada sumbernya, bahan pencemar dapat
situ dengan luas 179,5 Ha, Jakarta Barat 2 situ dengan
dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam
luas 5 Ha dan Jakarta Timur 16 situ dengan luas 66,875
dan pencemaran oleh kegiatan manusia. Bahan
Ha. Sebaran situ di DKI Jakarta seperti terlihat pada
pencemar di perairan dapat berasal dari sumber buangan
Gambar 3.
yang dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik (point
source discharge) dan sumber menyebar (diffuse
Dari ke 40 situ tersebut 12 situ (30 %) merupakan
source). Sumber titik adalah sumber pencemaran
buatan yaitu Situ Taman Ria Remaja, Waduk Kebon
terpusat seperti yang berasal dari air buangan industri
Melati, Waduk PIK I, Waduk PIK II, Waduk Muara
maupun domestik dan saluran drainase. Sedangkan
Angke, Waduk Sunter I, Waduk Sunter III, Waduk
sumber menyebar polutan yang masuk ke perairan
Setiabudi, Situ Elok, Waduk PDAM, Situ TMII
seperti run off atau limpasan dari permukaan tanah
(Archipelago Indonesia) dan Situ TMII. Sedangkan 28
permukiman atau pertanian.
Situ (70 %) lainnya merupakan situ alami.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi pencemaran
Pendugaan pencemaran sungai dapat dilakukan dengan
lingkungan sungai dan situ. Hal ini dikaitkan dengan
melihat pengaruh polutan terhadap kehidupan
tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara
organisme perairan dan lingkungannya. Unit penduga
lingkungan yang sehat dan bersih. Limbah domestik
adanya pencemar tersebut diklasifikasikan dalam
yang dapat berupa buangan air rumah tangga, padatan
parameter fisika, kimia dan biologi. Dalam menetapkan
berupa sampah yang dibuang ke sungai, air cucian
kualitas air, parameter-parameter tersebut sebaiknya
kamar mandi maupun buangan tinja akan
tidak berdiri sendiri tapi dapat ditrasformasikan dalam
mempengaruhi tingkat kandungan BOD, COD serta
suatu nilai tunggal yang mewakili. Nilai tunggal ini
bakteri E. Coli dalam sungai. Sedangkan limbah
disebut Indeks Kualitas Air [1]. Tujuan perhitungan
industri baik yang bersifat organik dan anorganik juga
Indeks adalah untuk menyederhanakan informasi
akan mempengaruhi kualitas air permukaan. Limbah
sehingga dalam menyajikan kualitas suatu perairan
domestik, industri, maupun pertanian akan memberikan
cukup disajikan dalam suatu nilai tunggal, sehingga
pengaruh terhadap keberadaan komponen lingkungan
dapat dibandingkan antara kualitas suatu perairan
Gambar 3. Sebaran Situ di DKI Jakarta
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 13-19 17
Menurut Ginting [3], usaha pengendalian dan
sungai. Apabila pengaruh itu telah mengubah kondisi
pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan
perairan sehingga tidak dapat digunakan kembali
melalui berbagai cara seperti: teknologi pencegahan dan
dengan baik, maka perairan tersebut dikatakan tercemar.
penanggulangan, pendekatan institusional, pendekatan
Semakin padat penduduk suatu lingkungan semakin
ekonomi, pengelolaan lingkungan.
banyak limbah yang harus dikendalikan.
Teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran
Selanjutnya berdasarkan pencemaran yang umumnya
adalah sistem perencanaan dan pengaturan buangan
terjadi di perairan Jakarta, dicoba dilakukan pendekatan
dengan berbagai bantuan fasilitas peralatan. Beberapa
pembahasan berdasarkan Indeks Kualitas Air NSF.
hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
Indeks Kualitas Air NSF (IKA-NSF) dikembangkan
teknologinya adalah karakteristik limbah dan standar
sejak tahun 1970 oleh Brown, Mc Clelland, Deininger
kualitas effluent, sistem desain peralatan dimana
dan Tozer dengan beracuan pada Indeks Horton.
diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengubah
Proyek ini mendapat dukungan sepenuhnya dari
kualitas influent yang memenuhi standar kualitas
National Sanitation Foundation (NSF) sehingga untuk
effluent. Penanggulangan pencemaran akibat usaha
selanjutnya dinamakan dengan Nation Sanitation
industri dititkberatkan pada pemasangan peralatan
Foundation Water Quality Index (NSF-WQI). Charlotte
pengolahan yang lebih dikenal dengan istilah end pipe
dalam Ott [1] menyatakan bahwa IKA-NSF telah
of treatment. Yang perlu diperhatikan dalam
digunakan oleh berbagai ahli lingkungan dan terbukti
pemasangan pengolah limbah adalah jenis zat
merupakan indeks yang handal dalam melukiskan
pencemar, volume limbah, lamanya berlangsung,
kualitas lingkungan. Oleh karena itu IKA-NSF juga
jangkauan dan jumlah yang terkena.
disebut sebagai Indeks Kualitas Lingkungan (IKL).
Penanggulangan limbah juga dapat dilakukan dengan
3. Hasil dan Pembahasan
pengolahan kembali limbah yang dihasilkan sehingga
mempunyai nilai ekonomis. Pengolahan kembali (daur
Berdasarkan fungsi dan kondisi situ di DKI Jakarta
ulang) dapat menghemat biaya produksi, menghemat
seperti terlihat seperti Tabel 2 [2] dapat diketahui bahwa
biaya pengendalian pencemaran dan menghasilkan
19 situ (47,5 %) dalam kondisi terawat, 14 situ (35%)
tambahan pendapatan. Selain itu penanggulangan
dalam kondii tidak terawat dan 5 situ (12,5 %) telah
pencemaran dapat juga dengan melakukan perubahan
berubah menjadi daratan yaitu Situ Rawa Kendal, Situ
proses yang lebih baik sehingga zat pencemar yang
Rawa Rorotan, Situ Rawa Penggilingan, Situ Rawa
terbuang lebih sedikit, substitusi bahan baku yang
Segaran dan Situ Dirgantara. Pada ke-19 situ yang
bersifat berbahaya dan beracun dengan bahan lain yang
terawat secara fisik, 5 situ ternyata tercemar oleh limbah
lebih kecil resiko pencemarannya atau dengan jenis
rumah tangga dan limbah industri. Perairan berwarna
teknologi tertentu yang mempunyai kadar buangan
kehitaman dan berbau busuk. Perawatan yang
rendah.
dilakukan terhadap situ misalnya dengan mengerasan
pada sekeliling situ, upaya penghilangan sampah yang
Penetapan standar merupakan salah satu upaya efektif
ada dan memelihara kontinuitas air. Sedangkan pada
dalam pengendalian pencemaran air. Standar
situ yang tidak terawat karena masyarakat masih
memberikan arahan bagi pihak-pihak yang berkaitan
menganggap bahwa situ sebagai tempat penampungan
dengan program tersebut. Standar kualitas air adalah
sampah dan terlihat pada situ yang sekelilingnya
pesyaratan kualitas air yang ditetapkan oleh suatu
terdapat permukiman kumuh.
negara atau wilayah untuk keperluan perlindungan dan
manfaat air pada negara atau wilayah yang
Dari Tabel 1 dan Tabel 2 terlihat bahwa 83 % sungai
bersangkutan. Standar kualitas air yang berlaku harus
dan 79 % situ yang ada di DKI Jakarta ada dalam
dapat dilaksanakan yaitu semaksimal mungkin dapat
kategori buruk. Hal ini disebabkan tidak terpeliharanya
melindungi lingkungan tetapi memberikan toleransi
perairan dengan baik, kurangnya kesadaran masyarakat
bagi pembangunan industri dan sarana pengendalian
dan pemerintah dalam upaya memelihara sungai dan
pencemaran air yang ekonomis. Dalam pengelolaan
situ. Baru beberapa situ yang dilindungi dengan SK
kualitas air dikenal dua macam standar, yaitu stream
Gubernur DKI Jakarta No. 1873 Tahun 1987 dan SK
standard dan effluent standar.
Gubernur DKI Jakarta No. 138 Tahun 1990 yaitu Situ
Babakan, Situ Mangga Bolong, Situ Rawa Dongkal,
Pengelolaan sumberdaya harus meliputi seluruh sistem
Situ Kelapa Dua Wetan.
dan idealnya dalam pengelolaan tersebut harus terdapat
keseimbangan antar pengguna, mengoptimalkan
Pengendalian pencemaran adalah upaya untuk
penggunaan sumberdaya alam, memperhatikan
memaksimumkan dampak positif dan meminimumkan
keseimbangan lingkungan, memperbaiki jika terjadi
dampak negatif. Optimalisasi semacam ini sangat
kerusakan.
dipengaruhi oleh faktor politis, sosial dan budaya.
18 MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 13-19
Tabel 2. Kondisi Situ dan Nilai IKA Situ Di DKI Jakarta [2]
Nilai
No. Wilayah / Nama Situ Kondisi Keterangan
IKA*)
Jakarta Timur (16 buah)
1 Situ Arman Pendangkalan
2 Waduk elok Pendangkalan
3 Situ Rawa Penggilingan Mengering & menjadi daratan
4 Situ Rawa Badung Pendangkalan
5 Situ Rawa Pendongkelan Pendangkalan 31,78 Buruk
6 Waduk PDAM -
7 Situ Bea Cukai Pendangkalan
8 Situ Rawa Wadas Pendangkalan
9 Situ Ria Rio Pendangkalan 34,97 Buruk
10 Situ TMII Pendangkalan
11 Waduk TMII Pendangkalan
12 Situ Rawa Segaran Sudah diurug jadi tegalan
13 Situ Dirgantara Sudah diurug jadi lahan pertanian
14 Situ Halim Pendangkalan
15 Situ Rawa Dongkal Pencemaran & Pendangkalan 60,29 Sedang
16 Situ Kelapa Dua Wetan Pencemaran & Pendangkalan
Jakarta Barat (2 buah)
1 Situ Rawa Kepa Pendangkalan
2 Situ Empang Bahagia Pencemaran & Pendangkalan 43,47 Buruk
Jakarta Selatan ( 7 buah )
1 Situ Ragunan Pencemaran & Pendangkalan 67.39 Sedang
2 Situ MBAU Pancoran Pendangkalan
3 Situ Kalibata Pencemaran & Pendangkalan 44,99 Buruk
4 Situ Rawa Ulu Jami Penangkalan
5 Waduk Setiabudi Pendangkalan
6 Situ Babakan Pencemaran & Pendangkalan 62,75 Sedang
7 Situ Mangga Bolong Pendangkalan
Jakarta Utara (12 buah)
1 Situ Marunda Pencemaran & Pendangkalan
2 Waduk Pantai Indah Kapuk Utara Pencemaran & Pendangkalan 39,69 Buruk
3 Waduk Pantai Indah Kapuk Selatan Pencemaran & Pendangkalan 49,27 Buruk
4 Situ Rawa Kendal Telah menjadi daratan
5 Waduk Muara Angke Pencemaran & Pendangkalan
6 Situ Pluit Pencemaran & Pendangkalan 39,51 Buruk
7 Waduk Sunter I Terpelihara 53,25 Sedang
8 Waduk Sunter II Terpelihara
9 Waduk Sunter III Terpelihara
10 Situ Sunter Barat Terpelihara
11 Situ Pademangan Pendangkalan 38,12 Buruk
12 Situ Rorotan Pendangkalan
Jakarta Pusat (3 buah)
1 Waduk Taman Ria Remaja Pendangkalan
2 Waduk Melati Pendangkalan 40,58 Buruk
3 Situ Lembang Pendangkalan 62,70 Sedang
Sumber : BPLHD DKI Jakarta
*) Hasil perhitungan
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 13-19 19
sungai dan situ di DKI Jakarta dapat berdampak balik
Kebijakan untuk pengelolaan sumberdaya air harus
negatif berupa timbulnya berbagai bibit penyakit. Perlu
dikembangkan pada dekade kedepan. Pengendalian
adanya tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat
pencemaran pada sungai dilakukan dengan pengolahan
untuk memperbaiki kualitas perairan yang ada yaitu
buangan yang akan masuk ke perairan. Pemilihan
dimulai dari diri sendiri untuk secara bijak melihat
proses pengolahan air limbah serta kombinasi-
lingkungan sebagai suatu kesatuan yang tidak
kombinasinya bagi kegiatan industri tergantung pada
terpisahkan dari manusia dan mentaati peraturan yang
beberapa hal seperti: sifat-sifat air limbah, derajat
ada.
pengolahan yang diinginkan, baku mutu yang berlaku
bagi air limbah dan badan air tempat pembuangan
limbah, kemungkinan diperketat baku mutu kualitas air Daftar Acuan
di masa mendatang
[1] W. R. Ott, Environmental Indices: Theory and
4. Kesimpulan Practice, Ann Arbor Science Publishers Inc.,
Michigan, 1978.
[2] BPLHD DKI Jakarta, Data Pemantauan Kualitas
Secara umum sungai dan situ di DKI Jakarta telah
Air Sungai di Propinsi DKI Jakarta, BPLHD DKI
mengalami perubahan pada kualitas airnya. Indeks
Jakarta, Jakarta, 2002.
Kualitas Air pada sungai mupun situ di DKI Jakarta
[3] P. Gintings, Mencegah dan Mengendalikan
menunjukkan nilai buruk sampai sedang, padahal
Pencemaran Industri, Pustaka Sinar Harapan,
perairan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan
Jakarta, 1992.
manusia.

sumber :
Diana Hendrawan
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan,
Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440, Indonesia
E-mail: nanahdr@plasa.com
Abstrak

0 comments: